Menjadi Pahlawan Itu Sesuai Peran, Mahasiswa Juga Bisa!!!
Hari ini tepat 10 November 2014, menyusuri tangga Lantai 2 ke Lt.1 GKB 2 ku temukan spanduk kepahlawanana. ooh,",peringatan hari pahlawan BEM" kataku dalam batin. selepasa dari GKB 2 aku langsung menuju ke ICT dengan niat awal untuk kirim artikel ke Koran Bestari UMM tentang pahlawan juga tentunya, tapi gak tau sih nantinya dimuat apa tidak yang penting ngirim deh..!dalam sosmed pun bnyak yang updet status tentang hari pahlawan,,,wahhhh ternyata antusias generasi muda sekarang dalam memperingati hari pahlawan lumayan gede ya,,
sesusai itu aku beranjak lewat lorong GKB 1 eh di pojok LT 2 GKB 1 arah menuju perpus itu juga ada sebuah kerumunan rame terlihat banner berwarna merah berseri "peringatan hari pahlawan nya IMM nih",,celotehku. tapi aku tidak semapt berhenti karena naluri membisikkan ku untuk segera ke area akses internet gratis di perpustakaan. disini tiba-tiba pengen uploud tulisan kecil tentang pahlawan,,yah semoga bermanfaat deh,,,Aamin,,
Berbicara
pahlawan berbicara sejarah, 10 November terkenang sebuah keneranian dan
kebersamaan untuk melawan penindasan demi langkah merebut kemerdekaan. Tugas
geerasi pasca kemerdekaan adalah menjaga kemerdekaan yang kini tergengam di
tangan bangsa sendiri. Implementasi profetik dari menjaga kemerdekaan dengan
melawan penjajahan modern, penjajahan dari kapitalis, kebodohan, kemiskinan dan
penderitaan. Menjadi pahlawan dalam era kekinian tentu terlepas dari perlawanan
terhadap penjajah, jihad di medan perang, mengorbankan nyawa demi menegakkan
kemerdekaan. Selain itu, menjadi pahlawan cukup dengan senantiasa menjalankan
peran dan pekerjaan sesuai dengan peraturan serta bermanfaat bagi orang-orang
disekitar kita.
Sebagai
contoh, ada yang mengatakan bahwa Bu Risma(Walikota Surabaya), Abraham
Samad(Ketua KPK), dan Ahok (Gebernur DKI) adalah pahlawan masa kini, sekali
lagi hal ini tidak terlepas dari peran masing-masing baik sebagai Walikota,
Gubernur, dan lain-lain. Bahkan, seorang ayah disebut pahlawan oleh keluarga
karena memang tugas dan peran seorang ayah adalah untuk menafkahi keluarga.
Oleh
karena itu, semua orang sebenarnya dapat menjadi pahlawan walaupun tanpa gelar
dari masyarakat. Tidak terkecuali kita sebagai mahasiswa, Mahasiswa belajar
dengan tekun, melakukan penelitian, serta mengabdikan ilmunya dalam masyarakat
merupakan pahlawan. Namun, tidak semua mahasiswa sadar akan hal itu. Banyak yang
hanya berorientasi pada nilai akademik tanpa peduli terhadap penelitian dan
pengabdian masyarakat kecuali waktu Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Skripsi.
Padahal pengabdian masyarakat ini sangat penting untuk dilakukan. Misal mahasiswa
yang mempunyai ilmu tentang pengelolaan sampah dapat mensosialisasikan kepada
masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. Seperti salah seorang
Mahasiswa asal Malang yang telah berhasil mendirikan Klinik asuransi sampah.
Hal ini patut dicontoh sebagai pahlawan yang memanfaatkan perannya sebagai
Mahasiswa.
Ternyata
kita pun berkesaempatan untuk jadi pahlawan bagi masyarakat. Jika orang lain
bisa mengapa kita tidak bisa? Mari berjuang dengan ikhlas. Dan semoga 10
November dapat dijadikan refleksi bersama untuk menjadi pahlawan era kini.
Dengan bermanfaat bagi orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar