Minggu, 09 November 2014

Refleksi Hari Pahlawan



Menjadi Pahlawan Itu Sesuai Peran, Mahasiswa Juga Bisa!!!

 Hari ini tepat 10 November 2014, menyusuri tangga Lantai 2 ke Lt.1 GKB 2 ku temukan spanduk kepahlawanana. ooh,",peringatan hari pahlawan BEM" kataku dalam batin. selepasa dari GKB 2 aku langsung menuju ke ICT dengan niat awal untuk kirim artikel ke Koran Bestari UMM tentang pahlawan juga tentunya, tapi gak tau sih nantinya dimuat apa tidak yang penting ngirim deh..!dalam sosmed pun bnyak yang updet status tentang hari pahlawan,,,wahhhh ternyata antusias generasi muda sekarang dalam memperingati hari pahlawan lumayan gede ya,,
 sesusai itu aku beranjak lewat lorong GKB 1 eh di pojok LT 2 GKB 1 arah menuju perpus itu juga ada sebuah kerumunan rame terlihat banner berwarna merah berseri "peringatan hari pahlawan nya IMM nih",,celotehku. tapi aku tidak semapt berhenti karena naluri membisikkan ku untuk segera ke area akses internet gratis di perpustakaan. disini tiba-tiba pengen uploud tulisan kecil tentang pahlawan,,yah semoga bermanfaat deh,,,Aamin,,
Berbicara pahlawan berbicara sejarah, 10 November terkenang sebuah keneranian dan kebersamaan untuk melawan penindasan demi langkah merebut kemerdekaan. Tugas geerasi pasca kemerdekaan adalah menjaga kemerdekaan yang kini tergengam di tangan bangsa sendiri. Implementasi profetik dari menjaga kemerdekaan dengan melawan penjajahan modern, penjajahan dari kapitalis, kebodohan, kemiskinan dan penderitaan. Menjadi pahlawan dalam era kekinian tentu terlepas dari perlawanan terhadap penjajah, jihad di medan perang, mengorbankan nyawa demi menegakkan kemerdekaan. Selain itu, menjadi pahlawan cukup dengan senantiasa menjalankan peran dan pekerjaan sesuai dengan peraturan serta bermanfaat bagi orang-orang disekitar kita.

Sebagai contoh, ada yang mengatakan bahwa Bu Risma(Walikota Surabaya), Abraham Samad(Ketua KPK), dan Ahok (Gebernur DKI) adalah pahlawan masa kini, sekali lagi hal ini tidak terlepas dari peran masing-masing baik sebagai Walikota, Gubernur, dan lain-lain. Bahkan, seorang ayah disebut pahlawan oleh keluarga karena memang tugas dan peran seorang ayah adalah untuk menafkahi keluarga.

Oleh karena itu, semua orang sebenarnya dapat menjadi pahlawan walaupun tanpa gelar dari masyarakat. Tidak terkecuali kita sebagai mahasiswa, Mahasiswa belajar dengan tekun, melakukan penelitian, serta mengabdikan ilmunya dalam masyarakat merupakan pahlawan. Namun, tidak semua mahasiswa sadar akan hal itu. Banyak yang hanya berorientasi pada nilai akademik tanpa peduli terhadap penelitian dan pengabdian masyarakat kecuali waktu Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Skripsi. Padahal pengabdian masyarakat ini sangat penting untuk dilakukan. Misal mahasiswa yang mempunyai ilmu tentang pengelolaan sampah dapat mensosialisasikan kepada masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. Seperti salah seorang Mahasiswa asal Malang yang telah berhasil mendirikan Klinik asuransi sampah. Hal ini patut dicontoh sebagai pahlawan yang memanfaatkan perannya sebagai Mahasiswa.

Ternyata kita pun berkesaempatan untuk jadi pahlawan bagi masyarakat. Jika orang lain bisa mengapa kita tidak bisa? Mari berjuang dengan ikhlas. Dan semoga 10 November dapat dijadikan refleksi bersama untuk menjadi pahlawan era kini. Dengan bermanfaat bagi orang lain.

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar